Pantai Slili |
Beberapa waktu yang lalu, saya menyempatkan diri untuk menyisir laut selatan di daerah Gunugkidul, Yogyakarta. Sebenarnya trip ini sudah saya agendakan bebrapa bulan sebelumnya, tetapi baru terealisasikan.
Perjalanan dimulai dari
persinggahan saya di pesisir laut utara pulau jawa, Semarang. Persiapan sudah
saya lakukan sebelumnya. Packing barang, membawa pakaian ganti untuk 4 hari
kedepan dan berbagai keperluan lainya. Tidak lupa mengontrol kesehatan motor
seperti cek Unitrack, ganti oli, dan ganti ban luar karena memang sudah
waktunya untuk diganti.
Saya start dari Semarang pukul
13.00 menuju arah selatan, naasnya baru masuk ke daerah Ungaran, hujan lebat
mengguyur hingga jarak pandang sangat pendek. Saya berhenti dan memakai jas
hujan lalu melanjutkan perjalanan.
Perjalanan Semarang-Yogyakarta
memakan waktu kurang lebih sekitar 3
jam. Jalur yang saya lalui yaitu
Ngaliyan-Gunungpati-Ungaran-Salatiga-Boyolali-Jatinom (Klaten)-Yogyakarta. Saya
lebih suka melalui jalur alternatif Boyolali-Yk melalui kecamatan Jatinom
daripada lewat Magelang, sebab selain lebih dekat dengan tujuan, view di daerah
Jatinom Klaten begitu memesona. Riding sore hari di jalanan yang lengah
ditengah persawahan yang membentang luas, membuat perjalanan terasa singkat.
Sekitar pukul setengah lima sore,
sampailah saya di persinggahan pertama, yaitu kontrakan saudara di daerah
sleman. Saya sudah mengabari kedatangan sebelumnya,
setibanya di kontrakan, saya bergegas membersihkan diri dan rehat.
-------------
View Jalan Menuju Gunung Kidul YK |
Trip kali ini saya tidak sendirian, saya bersama seorang teman yang kebetulan juga singgah di Yogyakarta. Kami sudah planning untuk berangkat ke Gunung Kidul pukul 06.00 pagi agar bisa menikmati suasana pagi disana dan belum terlalu ramai. Keesokan harinya saya bergegas menjemput teman saya di kediamanya, dan kami pun berangkat.
Perjalanan sekitar 1,5 jam
melewati jalan perbukitan khas pantai selatan. Jalanan saat itu tidak terlalu
ramai walaupun saat itu weekend, sesampainya di jalan raya pantai selatan, kami merubah plan yang awalnya ingin
mengunjungi pantai Sarangan dan Wedi Ombo, kami rubah dengan menyusuri setiap
pantai yang kami lewati menuju arah timur.
Di waypoint pertama, kami
mengunjungi pantai Slili. Nahh, pantai ini belum terlalu ter-expose dan belum
sepopuler pantai-pantai lainya. Aksesnya sangat mudah, tetapi pengunjungnya malah
tidak begitu ramai. Padahal viewnya benar-benar memesona! Pasir putih pantai
yang membentang panjang dan birunya laut
yang menyatu dengan langit. Disini sangat bersih, hampir tidak ada sampah yang
terlihat di sepanjang bibir pantai.
Di pantai Slili ini terdapat
gazebo-gazebo yang letaknya strategis untuk bersantai dan menikmati Susana. Fasilitas
disini juga lengkap, tempat makan, toilet, dan parkiranpun cukup memadai. Agak lama
saya menikmati suasana di pantai Slili ini, setelah mengambil beberapa foto dan
menikmati es kopi. Kami melanjutkan perjalanan kearah timur.
Menyusuri jalan raya pantai
selatan kearah timur, terdapat beberapa pantai yang lokasinya berada di pinggir
jalan. Seperti Pantai Sadranan, pantai Sundak, Pantai Indrayanti, Pantai syawal
dan beberapa pantai lainya. Di Gunung Kidul batas pantai dan nama-namanya
kurang jelas, sebab dalam satu garis pantai kadang berisi 2 destinasi atau
lebih dengan tiket sendiri-sendiri. Jadi dalam perjalanan 3 Kilometer saja kita
sudah bisa menyusuri 4 pantai!
Tetapi saya hanya mengunjungi
pantai yang sekiranya memiliki view yang berbeda, sebab pantai yang saya lewati
sudah terlihat jelas penampakanya dari jalan raya. Dan mayoritas pantai-pantai yang mudah aksesnya
sangat ramai pengunjung.
Selanjutnya kami menuju waypoint yang
kedua yaitu pantai Pok Tunggal, saya penasaran disini sebab aksesnya yang
kelihatanya menarik. Untuk menuju ke pantai Pok Tungal, dari jalan raya pantai
selatan belok ke arah selatan melewati jalan di celah bukit yang terjal.
kanak-kiri jalan berupa bukit
karang yang menjulang tinggi. Jalanannya berupa batu yang ditata dan beberapa
bagian sudah di cor menggunakan beton sehingga mobil dengan ground-clereance
rendah bisa masuk ke area pantai Pok tunggal walaupun harus pelan dan
hati-hati.
Sesampainya di ujung jalan, view
laut terlihat dan seperti secret paradise, yahh mungkin karena selama
perjalanan kira-kira 10 menit dari jalan raya pantai selatan menuju Pok tunggal
pandangan kita terhalang oleh tebing-tebing dan jalanan yang sempit. Sehingga begitu
melihat pandangan yang tak terbatas sangat surprising!
Tetapi sebenarnya di pantai Pok
Tuggal, viewnya tidak jauh berbeda dengan pantai lainya. Tetapi tidak tau juga
jika melihat pemandanganya dari atas bukit
disini. mungkin viewnya akan lebih menarik. Sayanganya saya tidak
menyempatkan diri untuk naik, cuacanya sangat terik. Kami hanya duduk-duduk di
batu karang di tepian pantai.
Setelah puas menikmati suasana di
pantai Pok Tunggal, kami bergegas kembali lagi ke Kota Yogyakarta karena masih
ada beberapa agenda di hari itu. di perjalanan pulang, kami berhenti sejenak di
pantai Krakal untuk minum. Di pantai Krakal, pantainya berupa gugus batu karang
yang lumayan menarik tetapi kami sudah merasa cukup dengan perjalanan ini.
Kami pulang melalui jalan yang
sama. Overall, pantai-pantai di Gunung Kidul memang memesona. Tetapi tiketing
dan petunjuk arah nama pantai begitu rancu karena saling berdekatan. Jika dilihat dari view, suasana dan
kebersihan. Pantai Slili lebih baik dari pantai-pantai yang saya lintasi lainya
di Gunung Kidul. di pantai Slili pasirnya benar-benar bersih.
Tetapi saya tidak puas dengan
trip ini, ingin saya melanjutkan eksplorasi pantai-pantai di Gunung Kidul ini
lebih dalam. Menjangkau pantai yang tidak terjamah kelihatanya mengasyikan.
oh ini hasil pacarannya ya akhi? astaghfirullahal'adzim.....
ReplyDeleteastagfiruloh ukhtyy....
Deleteati2 nanti hamil. eh
DeleteSaya kira cerita baru ternyata dua tahun lalu. Tapi sepertinya seru untuk dilanjutkan cerita tripnya agar seperti jalan-jalan virtual. ������
ReplyDeleteCovid mba, saya patuh pemerintah wkwkw.
Delete